Yatirah (70) meninggal dunia saat antre untuk mengambil dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Ia meninggal dunia setelah mengalami gejala sesak napas, diduga karena penyakit asma yang dideritanya sedang kambuh.
Yatirah adalah warga RT 2, RW 8, Kelurahan Jebres, Solo, tiba di Kantor Pos Pembantu Jebres di Pucangsawit, sekitar pukul 08.15 WIB. Dia datang diantar salah satu cucunya. Sang nenek itu lalu ditinggal karena si cucu harus mengurus surat-surat ke kecamatan.
Yatirah lalu duduk di kursi antrean karena kantor belum buka. Pada saat itulah Yatirah mengalami sesak napas lalu jatuh pingsan. Oleh petugas yang sudah berdatangan, dia lalu digotong masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan, Yatirah yang sempat ditidurkan untuk mendapatkan pertolongan darurat, menghembuskan napas terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah Yatirah telah dipulangkan ke rumah duka sekitar pukul 11.20 WIB dan diterima oleh keluarganya. Sepupu Yatirah, Wahyu Wijoyo, mengatakan kemungkinan sesak napas yang dialami Yatirah karena penyakit asma yang dideritanya mendadak kambuh.
Sehari sebelumnya, peristiwa juga terjadi di Sukoharjo. Manto Suwarno (70 tahun), seorang petani warga Dusun Dukuh Rt 02/RW 08 Desa Tegalsari, Kecamatan Weru meninggal dunia setelah pingsan saat mengantre mengambil dana PSKS di Balai Desa setempat kamis Kamis (27/11) siang.
Saat baru mengantre tiba-tiba Manto jatuh pingsan dan ditolong warga yang berada dibelakangnya. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Weru yang jaraknya sekitar 4 km, namun korban meninggal dalam perjalanan. Jenazah Manto langsung dimakamkan hari itu juga di pemakaman desa setempat.
(mbr/aan)