Demonstran yang ditangkap tersebut merasa marah dan kecewa karena polisi kulit putih Darren Wilson tidak akan diadili setelah menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown di Ferguson, pada Agustus lalu.
"Ditangkap karena mengganggu ketertiban," terang juru bicara kepolisian setempat kepada AFP, Jumat (28/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya di Ferguson saja, aksi protes atas putusan ABG Ferguson tersebut juga berlangsung di berbagai wilayah AS. Menurut media setempat CNN, tercatat aksi protes berlangsung di sebanyak 170 kota yang ada di lebih dari 30 negara bagian AS semenjak putusan diumumkan pada Senin (24/11) lalu.
Namun tidak seperti di Ferguson yang berujung kerusuhan dan pembakaran, aksi protes di kota-kota lainnya cenderung berlangsung damai. Hanya di California saja yang aksi protesnya diwarnai kekerasan.
Seperti dilansir Reuters, sekitar 500 demonstran ditangkap di California pada Selasa (25/11) dan Rabu (26/11) waktu setempat karena menutup jalan protokol setempat. Namun sebagian besar dilepaskan kemudian.
Sedangkan di New York, sebanyak 10 orang ditangkap saat berunjuk rasa pada Selasa (25/11) karena memblokir jembatan dan terowongan setempat. Namun tidak lama, demonstran yang ditangkap saat itu, juga dilepaskan.
Pada Senin (24/11), ada dua demonstran yang ditangkap di New York. Salah satu dari demonstran tersebut ditangkap karena menyemprotkan cat berwarna merah wajah Komisioner Polisi New York, Bill Bratton.
Aktivis HAM setempat menyerukan adanya aksi protes yang lebih luas dan serentak di AS pada Sabtu (29/11) besok.
(nvc/try)