Kecemasan ini yang dialami Ninih (18). Pemilik nama lengkap Turinih ini kerap dirundung kekhawatiran bila Satpol PP mulai mengintai. "Kalau ada Kamtib ya pindah tempat jualannya, pokoknya di jembatan Kuningan," ujarnya saat ditemui, Jumat (28/11/2014).
Sudah 6 bulan berjualan di kawasan Jl HR Rasuna Said, Ninih memang belum pernah ditangkap Satpol PP. Memang tak ada pilihan tempat lain bagi Ninih yang biasa membawa 2 bakul barang dagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ninih biasa berjualan bersama kakaknya bernama Lina tiap hari kerja dari sekitar pukul 05.30 WIB atau pukul 06.00 WIB. Biasanya pukul 09.00 WIB barang dagangannya sudah habis terjual.
Untuk satu porsi penganan yang terdiri dari tiwul, cenil, gethuk, Ninih menjualnya Rp 5 ribu sama dengan lupis yang dijual dengan kemasan plastik. "Ngga pasti untungnya, rata-rata (untung) bersihnya Rp 50 ribu," sebut dia
(ndr/mad)