"Kami bersyukur mantan ketum, Pak JK, sudah mulai merintis mencegah terjadi perpecahan itu dalam bentuk rekonsiliasi," kata Ketua Kosgoro Agung Laksono dalam jumpa pers bersama Soksi dan MKGR di DPP Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/11/2014). Pembicaraan soal seruan rekonsiliasi ini dibicarakan oleh Agung Laksono dan JK pagi tadi.
Agung mengatakan ormas Golkar ingin Munas sebagai forum tertinggi partai dilaksanakan dalam suasana yang demokratis dan transparan. Oleh karenanya, ormas pendiri Golkar menyerukan rekonsiliasi dan pelaksanaan munas digelar pada Januari 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketum MKGR Priyo Budi Santoso mengatakan langkah konkret rekonsiliasi harus dimulai dengan kesediaan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menunda pelaksanaan munas. Jika imbauan rekonsiliasi ini tak ditanggapi, Priyo khawatir Golkar akan benar-benar terpecah belah.
"Kami tiga organisasi pendiri mengedepankan rekonsolisasi, pasti ada jalan keluar. Soal waktu munas, kalau dibincangkan dengan baik pasti ada jalan keluar," ujar Priyo.
"Kalau beliau tetap memutuskan menyelenggarakan munas di Bali apa yang terjadi? Yang terjadi Golkar pecah," imbuh mantan Wakil Ketua DPR ini.
(trq/van)