Hal itu terjadi saat Zairin melangkah keluar ruang sidang. Ia disambut salam dari kerabat dan rekan-rekannya di Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor.
Ia terlihat tegar dan tenang setelah menerima putusan 4 tahun penjara dari majelis hakim yang diketuai oleh Barita Lumban Gaol. Namun sepertinya keluarga terutama anak perempuan Zairin begitu berat menerimanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tangisan anak perempuan Zairin itu terdengar pilu hingga pengunjung sidang lainnya dibuat haru dan ikut meneteskan air mata. Zairin hanya bisa memeluk anaknya itu.
Keluarga yang lain hanya bisa menenangkan anak Zairin yang terlihat paling terpukul. "Jangan nangis," begitu ucap kerabat Zairin sambil mengusap punggung anak tersebut.
"Papah enggak salah," begitu tutur anak Zairin lagi sambil menangis.
Zairin menyatakan menerima putusan hakim karena ia mengakui kesalahannya. "Saya menerima dan akan melaksanakan putusan yang diberikan," tutur Zairin.
(ern/try)