Saat ini Partai Golkar terpecah dalam dua kubu yakni gerbong Ketua Umum Aburizal Bakrie dan barisan Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Konflik memuncak setelah terjadi bentrokan di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (25/11/2014).
Pengamat politik Sebastian Salang menilai konflik yang terjadi di Partai Golongan Karya saat ini sangat serius. Apabila politisi senior dan pengurus DPP Golkar gagal menyelesaikan perpecahan, maka akan mempengaruhi hasil pemilihan umum 2019 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konflik yang terjadi di Golkar saat ini juga akan berpengaruh terhadap dinamika di gedung DPR. Apabila Ical kembali memimpin Golkar, suasana DPR akan tetap seperti sekarang. Konsekuensinya konflik antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih akan berkepanjangan.
Sebaliknya, jika nanti Golkar tidak lagi di bawah kepemimpinan Ical, dinamika di DPR akan berbeda.
(erd/van)