"Data dasar sangat penting dalam setiap tahapan dalam penanggulangan bencana. Dengan publikasi buku ini diharapkan bisa berkontribusi untuk pemerintah, pelaku kemanusiaan, dan masyarakat umum lain," kata Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Wijaya di sela-sela seminar dan launching buku infografis bencana dan antisipasi bencana di Hotel Four Seasons, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2014).
Wisnu menjelaskan sudah seharusnya Indonesia punya buku panduan terkait data infografis provinsi wilayah. Sebagai negara yang statusnya rawan gempa, masyarakat punya pegangan dalam mengantisipasi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian bencana tsunami 10 tahun lalu itu membuat kita mengalami revolusi mental. Kita benar-benar menghayati korban kita yang paling banyak. Tidak dibayangkan korban sebanyak itu. Luar biasa bagaimana bencana ini," sebutnya.
Buku infografis ini bersumber dari hasil sensus penduduk dan survei skala besar seperti Sendus Penduduk 2010 dan Potensi Desa 2011. Data ini kemudian diolah dan disajikan dengan tujuan untuk membantu penyusunan rencana dan analisis yang lebih tepat dalam menentukan jumlah populasi, termasuk kelompok rentan dan prasarana umum yang terdampak bahaya.
Dalam buku ini selain data wilayah provinsi, terdapat juga data ketahanan pangan hingga kejadian bencana alam pada 2008-2012.
Selain BNPB dan BPS, buka panduan ini juga merupakan hasil dukungan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) antar lain seperti United Nations Population Fund (UNFPA), United Nations Development Programmme (UNDP), dan OCHA Indonesia.
(hat/nwk)