Peneliti: Beruang Kutub Bisa Kelaparan Jika Es Lautan Menipis

Peneliti: Beruang Kutub Bisa Kelaparan Jika Es Lautan Menipis

- detikNews
Kamis, 27 Nov 2014 12:47 WIB
Jakarta -

Para ilmuwan memperingatkan beruang kutub di Arktik, Kutub Utara bisa mengalami kelaparan pada akhir abad ini, jika es di lautan terus menyusut. Para peneliti mengatakan temuan mereka sebagai peringatan dini soal potensi dampak perubahan iklim terhadap spesies di kawasan Arktik lainnya.

Kepulauan Arktik di Kanada yang dekat dengan Kutub Utara dikenal sebagai "daerah es terakhir" di muka bumi.

Kawasan tersebut sudah lama dianggap sebagai kawasan yang aman bagi sejumlah jenis hewan, seperti beruang kutub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Andrew Derocher dari University of Alberta di Canada mengatakan kondisi es di kawasan tersebut sangat penting bagi beruang kutub.

Artic Kanada dianggap jadi surga bagi beruang kutub. Photo: Dr Andrew Derocher.

"Mereka memiliki waktu yang sangat singkat di musim semi, untuk memakan lemak-lemak dari anjing laut. Lemak ini kemudian disimpan dalam tubuh beruang-beruang kutub dalam jangka berbulan-bulan. Beruang kutub sangat hebat karena bisa tetap hidup tanpa makanan dalam waktu lama, tetapi jika kita terus memaksanya terlalu berat, maka mereka tidak punya energi untuk bertahan hidup selama periode 'puasa'," jelas Dr Derocher kepada ABC.

Dr Derocher juga menjelaskan beruang kutub bisa kelaparan jika perubahan iklim terus terjadi.

"Kita tahu bahwa populasi lain yang jauh ke arah selatan dan kawasan lainnya tidak bisa bertahan dengan baik. Tetapi di kawasan ini yang kita pikir es dapat bertahan lama pada abad ini, justru mulai memperlihatkan masalah yang serius bagi populasinya."

Dr Drocher bersama beruang kutub. Photo: Dr Andrew Derocher.

Para peneliti percaya menipisnya es ini akan berpengaruh juga bagi kawasan lain di dunia. Dr Derocher mengatakan seperempat dari beruang kutub di dunia bisa kehilangan habitat mereka.

"Banyak populasi dan beberapa pengujian yang kami lakukan di kawasan yang permukaan yang lebih rendah menunjukkan dengan jelas bahwa kondisi saat ini tidak akan bertahan hingga pertengahan abad pertengahan," tegas Dr Derocher.

Ada sejumlah bukti bahwa jumlah beruang kutub telah meningkat perlahan sejak adanya pengaturan dan pelarangan perburuan beruang kutub di beberapa daerah.

Dr Derocher menunjukkan setelah masalah perburuan, penyusutan es laut bisa menjadi ancaman besar bagi populasi beruang kutub.

Bukan hanya soal beruang kutub, tetapi juga lingkungan. Photo: Dr Andrew Derocher.

"Ini bukan hanya soal beruang kutub. Beruang kutub hanya lahsatu spesies yang telah kita ketahui dan pelajari dengan baik. ; Tapi masalah ini juga akan berdampak pada mangsa beruang kutub, seperti beberapa jenis anjing laut dan paus juga beberapa spesies lainnya yang mengandalkan keberadaan es laut."

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads