Tujuh politikus Partai Golongan Karya pada awalnya ingin 'melawan' Aburizal Bakrie (Ical) pada perebutan kursi ketua umum di Musyawarah Nasional partai itu.
Mereka adalah; Agung Laksono, Airlangga Hartarto, Mohammad Soleman Hidayat, Zainuddin Amali, Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari dan Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ketujuh calon ketua umum bertekad mengalahkan Ical di Munas Partai Golkar. Saking getolnya, ketujuh politikus itu pun sering disebut sebagai 'Tujuh Samurai'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang pada Selasa (25/11/2014) kemarin 'Tujuh Samurai' terbelah menyusul pecahnya Partai Golongan Karya. Agung Laksono, Zainuddin Amali, Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari dan Agus Gumiwang Kartasasmita membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar.
Presidium yang dipimpin Agung Laksono ini menyiapkan Munas paling lambat Januari 2015. Mereka menolak Munas yang akan diselenggarakan kubu Ical pada 30 November nanti.
Sementara dua dari 'Tujuh Samurai' yakni Airlangga Hartarto dan Mohammad Soleman Hidayat kini menyeberang. Mereka tetap mengikuti Munas yang diselenggarakan kubu Ical pada Minggu (30/11/2014) nanti.
Airlangga dan MS Hidayat bahkan siap 'bertarung' melawan Ical dalam perebutan kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Kubu Agung Laksono berharap Airlangga Hartarto dan MS Hidayat kembali ke barisan 'tujuh samurai' dan bersama Presidium Penyelamat Partai.
"Saya belum tahu, Pak Airlangga tentu ada pertimbangan, kami berharap beliau bergabung dalam Presidium," kata Zainudin kepada detikcom, Rabu (26/11/2014) kemarin.
(erd/trq)