Seperti dilansir Reuters, Kamis (27/11/2014), insiden ini terjadi ketika kedua agen FBI tersebut membantu polisi setempat dalam mengeksekusi perintah penangkapan. Mereka bertugas menahan tersangka penembakan bernama Major Washington (33).
Saat melakukan penangkapan, keduanya mendapat laporan bahwa tersangka tersebut besembunyi di dalam sebuah rumah di St. Louis County dan membawa senjata api. Baku tembak pun tak bisa dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insiden ini tidak berkaitan langsung dengan aksi protes di Ferguson," terang juru bicara FBI, Rebecca Wu dalam pernyataannya, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Wu menyatakan bahwa luka-luka yang dialami oleh kedua agen FBI tersebut tidak membahayakan nyawa mereka. Sedangkan tersangka yang hendak ditangkap, menurut Kepolisian University City, akhirnya tewas dalam baku tembak tersebut.
Aksi protes yang berujung kerusuhan melanda Ferguson pasca putusan pengadilan yang tidak akan mengadili polisi penembak mati remaja kulit hitam setempat, Michael Brown pada Agustus 2014 lalu. Aksi protes terkait putusan ini meluas hingga ke seluruh penjuru AS, termasuk New York dan Washington.
(nvc/nwk)