Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie menggelar Munas IX Golkar di Bali pada 30 November. Kubu rival Ical menilai Munas tersebut terlalu dipaksakan dan minim persiapan.
βDasarnya apa dibuat 30 November? Ini terlalu dipaksakan, seperti mau bilang 'Apa yang kau cari Pak Ical?,β kata Agung LaksonoΒ usai jumpa pers di kediamannya, Jalan Cipinang Cempedak II, Jaktim, Rabu (26/11/2014) malam.
Menurutnya, sebagai ketua umum Ical tidak konsisten karena mengubah-ubah pelaksanaan Munas IX. Jika merujuk pada rekomendasi Munas 2009, harusnya Munas berikutnya digelar pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βIni tinggal 3 hari lagi tapi apa saja agendanya kita tidak tahu. Biasanya 3 bulan sebelum Munas sudah banyak rapat pleno untuk persiapan Munas. Masa ini mau dikebut 3 hari? Tidak masuk akal,β ucapnya.
Menurutnya, Munas sebagai forum tertinggi partai sekaligus menjadi tempat Ketua Umum partai memberikan laporan pertanggung jawaban perkembangan partai selama ia menjabat. Selain itu, arah koalisi, dan beberapa keputusan strategis lainnya akan dibahas dalam forum itu.Β
βDia harus mempertanggung jawaban soal Pemilu 2014 kemarin. Kenapa tidak jadi capres dan kenapa harus di Koalisi Merah Putih. Tapi persiapannya sampai saat ini apa?β lanjutnya.
Agung yang menggagas Tim Penyelamatan Partai yang diisi 7 caketum Golkar pun menyerukan untuk memboikot Munas versi Ical. Ia melarang kader partai untuk ikut serta di dalamnya.
(bil/ros)