Romi Bicara Soal Posisi Mbah Moen di PPP

Romi Bicara Soal Posisi Mbah Moen di PPP

- detikNews
Kamis, 27 Nov 2014 01:43 WIB
Jakarta - Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen jadi rebutan kubu Romahurmuziy (Romi) dan Djan Faridz. Romi sebenarnya telah mendaftarkan nama Mbah Moen dalam kepengurusannya, namun ternyata Djan Faridz bermanuver untuk menggaet tokoh karismatik itu.

Kubu Djan Faridz dikabarkan telah melakukan pendekatan ke Mbah Moen. Dikabarkan Mbah Moen menerima pinangan Djan untuk menjadi Ketua Majelis Syariah. Kubu Ketum Rohamurmuziy (Romi) mengaku tak masalah dengan manuver Djan.

"Di dalam struktur muktamar Surabaya, dia (Mbah Moen) juga sebagai ketua Majelis Syariah dan sudah terdaftar di Kemenkumham," kata Romi saat berkunjung ke kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena sudah terdaftar, Romi tak khawatir pedekate Djan ke Mbah Moen. Apalagi di tengah sengketa partai saat ini, kubu Djan tak akan mendapat Surat Keputusan pengesahan kepengurusan dari Kemenkum HAM, karena persidangan masih berjalan.

Romi mengatakan PPP sangat menghormati Mbah Moen sebagai sesepuh partai. Namun dia mengingatkan, Mbah Moen tak bisa dijadikan senjata untuk menguasai partai, sebab, dengan posisinya sebagai Ketua Majelis Syariah, Mbah Moen hanya punya kuasa untuk hal-hal yang sifatnya kultural.

"Mbah Moen itu berada di posisi yang secara kultural sebagai otoritas tertinggi. Tapi struktural PPP kan bukan seperti PKS dan PKB. Jadi Ketua Majelis Syariah itu hanya kultural dan kita posisikan sangat dihormati," ujar Romi.

Dia yakin kesediaan Mbah Moen menerima pinangan kubu Djan Faridz hanya untuk menjaga keutuhan partai. "Mbah Moen tentu mengedepankan keutuhan partai ini," imbuhnya.

(ray/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads