2 Mahasiwa Pemimpin Unjuk Rasa Prodemokrasi Hong Kong Ditangkap

2 Mahasiwa Pemimpin Unjuk Rasa Prodemokrasi Hong Kong Ditangkap

- detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 11:47 WIB
Lester Shum dan Joshua Wong (Channel News Asia)
Hong Kong - Dua mahasiswa yang memimpin unjuk rasa prodemokrasi di Hong Kong ditangkap polisi. Penangkapan ini dilakukan ketika otoritas setempat melakukan pembersihan lokasi utama unjuk rasa yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Lester Shum dari Hong Kong Federation of Students (HKFS) dan Joshua Wong dari Scholarism diamankan polisi setempat pada Rabu (26/11) pagi. Informasi penangkapan tersebut dilaporkan oleh HKFS melalui akun Facebook resmi mereka.

Penangkapan ini terjadi ketika otoritas Hong Kong melakukan pembersihan barikade dan tenda yang selama ini digunakan para demonstran di Nathan Road, Mong Kok. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (26/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang saksi mata Reuters mengaku melihat langsung polisi mengamankan Shum dari lokasi unjuk rasa. Meskipun unjuk rasa ini tidak memiliki struktur kepemimpinan formal, Wong dan Shum merupakan sosok yang dianggap sebagai pemimpin oleh para mahasiswa dan pelajar yang ikut serta dalam aksi ini.

Aktivitas pembersihan lokasi unjuk rasa ini sempat diwarnai bentrokan antara demonstran dengan polisi setempat. Ratusan demonstran enggan membubarkan diri dan meninggalkan Nathan Road yang selama ini menjadi pusat unjuk rasa.

Memegang spanduk warna kuning yang menjadi simbol perlawanan, mereka meneriakkan slogan 'full democracy'. Namun tak lama, para demonstran dipukul mundur oleh sejumlah besar polisi setempat. Sekitar 2 jam kemudian, tenda-tenda demonstran yang ada di lokasi tersebut, telah bersih.

"Jika kalian melawan, kalian bisa dijebloskan ke penjara. Kami memperingatkan kalian untuk segera berhenti melawan," teriak salah satu polisi sebelum pembersihan yang melibatkan 80 pekerja dimulai.

Ketika demonstran melawan, polisi bergerak mendekat sehingga bentrokan tak terhindarkan. Sumpah serapah keluar dari mulut demonstran dan beberapa demonstran yang melawan akhirnya diamankan polisi.

Polisi setempat menyebutkan ada sekitar 116 demonstran prodemokrasi yang ditangkap polisi setempat sejak Selasa (25/11) malam. Sementara itu, usai pembersihan, lalu lintas di Nathan Road yang diblokir semenjak akhir September kembali dibuka dan bisa dilalui kendaraan warga.

(nvc/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads