Ada NasDem dan Gerindra di Tengah Kisruh Golkar

Golkar Pecah

Ada NasDem dan Gerindra di Tengah Kisruh Golkar

- detikNews
Rabu, 26 Nov 2014 11:24 WIB
Jakarta -

Partai Golkar dirundung prahara perpecahan menjelang Munas. Di tengah prahara Golkar, ada dua partai yang ikut ambil bagian dalam tarik-menarik kepemimpinan partai beringin, yaitu Partai Gerindra dan Partai NasDem.

Penetrasi kedua partai tersebut saat Golkar dirundung prahara sangat mencolok terlihat. Wajar saja, kedua partai tersebut dipimpin mantan petinggi Golkar, NasDem dipimpin Ketua Umum Surya Paloh, sementara Partai Gerindra dipimpin Ketua Umum Prabowo.

Setelah rapat pleno Golkar yang ricuh dan dibumbui bentrok massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang dipimpin Yorrys Raweyai dengan massa AMPG lain di Kantor DPP Golkar kemarin Selasa (25/11), kedua partai sempalan Golkar langsung unjuk gigi. Golkar seolah menjadi tarik menarik dari kedua partai, Gerindra dan NasDem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah Waketum Agung Laksono bersama sejumlah caketum dan elite Golkar mengumumkan pembentukan Presidium Penyelamat Partai Golkar, Prabowo Subianto langsung menyambangi Ical. Prabowo langsung menggelar pertemuan bersama Ical, Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung, dan sejumlah petinggi Golkar pro Ical lainnya di Bakrie Tower, Epicentrum, Kuningan, Jaksel.

Pembahasan rapat ini sangat penting, sampai kini tak satu pun elite Golkar mau mengungkap isi pertemuan pucuk pimpinan Koalisi Merah Putih ini. Prabowo juga tak mau melepas sepatah kata pun usai pertemun ini. Wajar saja Prabowo langsung turun tangan lantaran Agung Laksono cs mengambil alih kepemimpinan partai beringin.

Tak hanya itu saja, presidium yang beranggotakan para caketum Golkar yakni Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan sejumlah elite Golkar seperti Laurens, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar dan Ibnu Munzir, juga mengagendakan Munas tandingan. Munas tandingan dijadwalkan akan digelar Januari 2015 mendatang.

Tak hanya Prabowo yang bertindak cepat melihat potensi kisruh di Golkar yang semakin memanas. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh seolah menggunakan 'tangan'-nya untuk ikut dalam tarik-menarik kepemimpinan Partai Golkar. Apalagi ada isu santer Presidium Penyelamat Partai Golkar bakal membawa Golkar ke Koalisi Indonesia Hebat alias menjadi partai pendukung pemerintah.

Tak lama setelah pertemuan Prabowo dengan Ical, Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno yang tak lain politikus Partai NasDem ambil bagian. Dengan pertimbangan menghindari kerusuhan, Menko Polhukam melarang Polri mengeluarkan izin pelaksanaan Munas Golkar di Bali pada 30 November mendatang.

Pernyataan Menko Polhukam ditentang kubu Ical. Apalagi Menko Polhukam juga menyarankan Munas Golkar digelar Januari 2015 di Jakarta. Pertimbangannya adalah pada akhir tahun adalah puncak kunjungan wisatawan ke Bali.

"Dengan kader yang hadir lebih banyak, potensi konflik akan lebih besar sehingga membuat citra bangsa Indonesia akan buruk di mata dunia internasional. Hal tersebut akan membuat negara-negara di dunia mengeluarkan 'travel warning' bagi WN-nya yang akan berlibur di Bali," kata Menko Polhukam, kemarin.

Imbauan Menko Polhukam tak digubris kubu Ical. Sekjen Golkar Idrus Marham menegaskan Munas Golkar tetap akan digelar pada 30 November di Bali. Namun belakangan Kapolri belum mengeluarkan izin pelaksanaan Munas Golkar 30 November di Bali.

Lalu apa ujung tarik menarik Gerindra dan NasDem di internal Golkar ini? Prabowo mampu mengamankan Ical ataukah tangan Surya Paloh mampu mengganjal Munas Golkar Bali, membantu kubu Agung Laksono cs dan membawa Golkar ke pangkuan KIH?



(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads