Kerusuhan yang pecah di Ferguson sejak Senin (24/11) malam waktu setempat terus berlanjut hingga Selasa (25/11). Belasan gedung termasuk kedai pizza, salon kecantikan serta puluhan mobil dibakar.
Penyebab kerusuhan ialah putusan pengadilan Missouri yang menyatakan tidak akan mengadili polisi Darren Wilson yang menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown pada Agustus lalu. Sebagian besar warga Ferguson yang didominasi warga keturunan Afrika-Amerika merasa marah dan tidak terima atas putusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi menyebut para perusuh dan pendemo melepas tembakan ke arah mereka, membakar mobil patroli mereka dan melemparkan batu ke arah polisi yang bertugas. Polisi terpaksa melepas tembakan gas air mata dan granat cahaya untuk membubarkan massa.
Polisi menyebut ada sekitar 61 orang yang ditangkap terkait kerusuhan tersebut.
Walikota Ferguson, James Knowles menyebut pengerahan Garda Nasional terjadi pada waktu yang kurang tepat sehingga tidak mampu mengamankan pusat bisnis setempat. "Keputusan untuk menunda pengerahan Garda Nasional sangat memprihatinkan," ucapnya.
"Kami meminta Gubernur untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan guna mencegah penghancuran lebih lanjut dari properti dan kelanjutan hidup di kota Ferguson," imbuhnya.
Secara terpisah, Gubernur Missouri Jay Nixon menyebutkan sekitar 700 personel Garda Nasional dikerahkan ke Ferguson pada Senin (24/11) waktu setempat. Ratusan personel tambahan akan dikerahkan pada Selasa (25/11) malam untuk melindungi rumah warga dan pusat bisnis setempat.
"Warga berhak mendapat perdamaian. Kami harus melakukan hal yang lebih baik dan kami akan melakukannya," tutur Nixon sembari menyebutkan kini lebih dari 2.200 tentara dan polisi berjaga-jaga di wilayah Ferguson dan sekitarnya.
(nvc/mad)