Pemerintah Amerika Serikat siap menambah jumlah pasukannya di Afghanistan pada tahun 2015. Penambahan itu untuk mengisi kesenjangan kekuatan setelah sejumlah negara yang bergabung dengan NATO akan meninggalkan negara tersebut akhir tahun ini.
Jumlah pasti pasukan yang akan dikirim ke negara pecahan Uni Sovyet (Rusia, red) itu masih perlu persetujuan. Namun sekurang-kurangnya beberapa ratus lebih banyak dari yang direncanakan semula.
"Jika pemerintah tidak mengambil kebijakan itu, maka misi (AS di sana) akan kehilangan sejumlah basisnya," ujar seorang sumber, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut telah dikonfirmasi kepada tiga sumber, yang menyebutkan jumlah final pasukan yang akan dikirim masih dalam pembahasan dan tergantung kepada komitmen negara-negara lain untuk melangkah lebih maju.
Pasukan tambahan AS itu akan ditugaskan untuk menambah kekuatan 12 ribu pasukan NATO yang telah tinggal di Afghanistan untuk melatih, memberi masukan, dan membantu pasukan Afghanistan melalui misi baru yang disebut 'Dukungan Resolusi'.
Kekuatan koalisi di Afghanistan menyambut baik semua komitmen tentang pasukan baru yang akan ke misi yang dipimpin NATO.
"Kami yakin bahwa kami memiliki sumber daya yang diperlukan untuk meluncurkan misi 'Dukungan Resolusi' pada 1 Januari 2015. Proses untuk menghasilkan kekuatan yang dibutuhkan untuk misi ini terus berlangsung," kata sumber tersebut.
Sebagian besar tentara negara-negara Barat, yang pernah berjumlah hingga 130.000 orang, akan meninggalkan negara itu pada akhir tahun ini ketika misi selesai setelah 13 tahun perang melawan Taliban, sekutu al Qaeda.
(rmd/dnu)