Dua kelompok massa yang sama-sama menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) terlibat bentrok di Kantor DPP Golkar. Panitia Munas Golkar menyebut massa bawaan mantan Ketua AMPG Yorrys Raweyai sebagai orang luar dan akan melaporkan kericuhan ini ke polisi.
"Ada sekelompok orang yang mengatakan AMPG tapi sebenarnya bukan anggota AMPG. Yang mengaku ketua AMPG itu sudah diberhentikan sebagai ketua AMPG. Cara-cara yang dilakukan oleh bekas ketua AMPG itu cara yang kita kutuk. Apalagi mereka bawa masuk pasukan yang bukan anggota partai Golkar," kata Ketua Organizing Committe (OC) Munas IX Golkar Ahmadi Noor Supit.
Hal itu disampaikan Supit saat konferensi persi di Ruang Fraksi Golkar, Gedung DPR, Senayan, Jakpus, Selasa (25/11/2014). Di saat yang sama, Rapat Pleno di DPP Golkar diskors oleh Waketum Theo Sambuaga dan diambil alih oleh Agung Laksono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami laporkan ke polisi bahwa ada sekelompok orang yang bukan anggota Golkar yang ganggu ketertiban acara partai di rumah kami sendiri. Ada 1 orang korban, ibu-ibu yang kepalanya bocor. Mereka ratusan orang yang datang, indikasinya preman," ucapnya.
Supit mengatakan bahwa kericuhan ini terjadi karena pengaruh orang luar. Ia menuding ini adalah pengaruh dari caketum Golkar yang ingin membawa partai beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih.
"Perebutan kekuasaan antar internal partai tidak mungkin seperti ini. Mungkin saja ada pihak-pihak yang berkepentingan agar Golkar posisinya tidak seperti ini. Banyak caketum Golkar yang kalau menang ingin bawa keluar dari KMP," ujarnya.
(imk/dnu)