MS Hidayat Sebut 7 Caketum Golkar Sulit Bersatu, Menyerah?

MS Hidayat Sebut 7 Caketum Golkar Sulit Bersatu, Menyerah?

- detikNews
Selasa, 25 Nov 2014 16:36 WIB
Jakarta -

Kesolidan kubu bakal calon ketum Golkar yang melawan Aburizal Bakrie mulai kendur. MS Hidayat yang juga berniat maju merebut kursi Golkar 1 menyebut gabungan kekuatan bersama 6 calon lain sulit terealisasi.

"Saya dimasukkan di '7 Samurai', sulit untuk mengerucut menjadi satu nama," kata MS Hidayat, Selasa (25/11/2014).

7 Samurai yang disebut Hidayat merupakan istilah bagi 7 calon lain yang bersaing dengan Aburizal. Selain Hidayat, ada Agus Gumiwang, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso,, Airlangga Hartarto, Hajriyanto Y Thohari dan Zainuddin Amali yang siap merebut kursi ketum dari Ical.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulit bersatunya ketujuh calon, menurut Hidayat dikarenakan masing-masing calon menganggap dirinya mampu bersaing seorang diri dalam Musyawarah Nasional yang digelar pada 30 November 2014 di Bali.

Memang Hidayat sebelumnya menyatakan berpikir ulang atas pencalonannya pada Munas Golkar. Sebab Ical menunjukkan kekuatannya dengan dukungan DPD I pada Rapimnas di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Bukan cuma itu, Hidayat mengaku mengetahui dukungan besar dari DPD II terhadap Ical. "Saya sudah bicara dengan Pak Ical, dia menunjukan dokumen 460-an suara sudah dipegang komitmennya. Karena itu saya akan melihat dalam beberapa hari ke depan, kalau itu konkret tentu saya harus berpikir kembali," ujar Hidayat, Rabu (19/11) lalu.

Meski sudah diputuskan pada Rapimnas, namun pleno DPP yang menindaklanjuti pelaksanaan Munas di Bali belum menyepakati keputusan final. Rapat pleno yang digelar Senin (24/11) ditunda karena ricuh akibat datangnya massa yang dibawa Yorrys Raweyai.

Rapat pleno yang dijadwalkan dilanjutkan hari ini pun belum jelas kepastiannya karena terjadi keributan di markas DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi,Jakbar.

(fdn/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads