Annas Maamun diboyong KPK dalam rangka rekonstruksi korupsi alihfungsi lahan di Riau. Annas diboyong dengan menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA170, Selasa (25/11/2014). Pesawat Garuda berangkat dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 06:00 dan menempuh perjalanan selama 1 jam 40 menit ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
"Saya satu pesawat dengan Pak Annas. Dia penumpang paling akhir memasuki ke dalam kabin pesawat," kata Tommy, warga Pekanbaru kepada detikcom, yang satu pesawat dengan Annas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Annas hanya pakai sendal. Wajahnya terlihat lusuh dan terlihat pucat dan kurus," terang Tommy.
Annas Maamun dikawal sekitar 8 orang. Dua di antaranya berpakaian polisi dan selebihnya pakaian sipil.
"Ada satu lagi pakai rompi tahanan KPK juga. Tapi saya kira dia bukan Gulat Manurung yang sama-sama tersangka KPK. Soalnya yang pakai rompi satu lagi, sebelum naik pesawat tampak wara wiri ke sana kemari tanpa pengawalan. Mungkin saja itu juga anggota KPK," kata Tommy.
Selama dalam pesawat, lanjut Tommy, Annas Maamun duduk di tengah dijajaran tempat duduk paling belakang. "Saya melihat begitu lusunya wajahnya dan dia terus menunduk," cerita Tommy.
Sesampainya di Bandara SSK II Pekanbaru, masih kata Tommy, mantan penguasa Riau itu tak lagi dijemput mobil khusus di VIP Lancang Kuning milik Pemprov Riau yang ada di bandara.
"Pak Annas turun lebih dulu karena duduk paling belakang. Namun tak lagi turun di ruangan VIP, namun lewat kedatangan umum. Banyaknya sebenarnya penumpang yang memperhatikannya. Tapi Pak Annas terus menunduk," kata Tommy.
Sementara itu, pengacara Gubernur Riau non aktif ini, Eva Nora membenarkan jika kliennya diboyong KPK ke Pekanbaru. "Akan ada rekontruksi di rumah dinas Gubernur Riau," kata Eva Nora kepada detikcom.
Sebagaimana diketahui, Annas Maamun tertangkap tangan oleh KPK dalam kasus korupsi alih fungsi lahan. Dari tangan Annas saat itu KPK menyita uang sekitar Rp 5 miliar di Cibubur, Jawa Barat.
Uang sebanyak itu diberikan oleh Gulat Mendali Emas Manurung orang dekatnya. Orang dekat Annas ini sebenarnya hanya menyampaikan titipan uang dari perusahaan perkebunan sawit di Riau.
(cha/try)