Kasubbag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Agoes Sunarto mengatakan peristiwa pembunuhan Sri adalah kejadian yang kedua kalinya di bandara internasional itu.
βMayat (Sri) ditemukan tanggal 19 November kan. Tanggal 19 Maret 2013 dulu juga ada mayat (ditemukan di kompleks bandara). Tanggalnya sama. 19 itu kayaknya angka keramat,β kata Agoes kepada detikcom, Selasa (25/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βDulu dibunuh di luar juga. Tapi di simpan di sini (bandara), di bagian bagasi. Diikat ke belakang,β tuturnya.
Kasus yang dimaksud Agoes adalah pembunuhan terhadap pengusaha Imam Assyafii. Dia ditemukan pada tanggal 19 Maret 2013 di parkiran bandara. Sama dengan Sri Wahyuningsih, dia dibunuh di luar bandara, sekitar bebeberapa hari sebelumnya.
Mayat itu berada di mobil Grand Vitara. Imam, sebelumnya dilaporkan keluarganya diculik dengan mobil Grand Vitara miliknya. Imam hilang pada Sabtu (16/3). Dugaan penculikan mencuat karena ada telepon dari Imam yang meminta tolong kepada pegawainya. Saat itu terdengar suara Imam seperti sedang dibekap oleh beberapa orang. Pegawai Imam sempat merekam aksi para penculik ini, lama rekaman ini sekitar 25 menit.
Setelah Imam, ada kasus Sri yang ditemukan setelah tak bernyawa selama 4 hari. Ibu dua anak itu dibunuh dengan cara dicekik oleh pria yang sudah dikenalnya setahun belakangan.
Peristiwa pembunuhan terjadi di tepi Taman Gajah, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Sabtu (15/11). Namun mayatnya ditaruh di dalam mobil yang diparkir di Terminal 2D bandara Soetta. Kondisi jenazah Sri sangat mengenaskan dengan lidah terjulur dan mata melotot.
Sebetulnya ada juga kasus temuan mayat lain di parkiran bandara Cengkareng. Hanya saja, kasus ini tak membuat heboh seperti Sri. Peristiwa ini terjadi pada 25 April 2012 lalu. Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di parkiran di dalam mobil Camry.
(ros/mad)