Polres Jakarta Selatan sudah menutup laporan Ratu Boki Nita Budhi Susanti atas penculikan Sultan Ternate Mudaffar Sjah. Polisi menilai tak bisa memproses kasus itu karena yang membawa pergi Mudaffar dari rumah Ratu Boki istri keempat sang Sultan, yakni putra putrinya dari istri yang lain.
Namun laporan soal penculikan itu menguak konflik lama perihal perebutan tahta di bumi Ternate. Sudah ramai menjadi bahan pemberitaan kalau pewaris tahta Mudaffar menjadi sumber pertikaian.
Ratu Boki memproklamirkan kalau anak kembarnya yang masih balita menjadi putra mahkota. Keputusan Boki itu ditentang keluarga dan anak-anak Mudaffar dari istri sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sultan memang sakit, saya tanya mau di rumah apa RS? Dia jawab di rumah karena nggak suka di RS. Cuma pernah pas operasi mata. Kita ada dokter pribadi kami, kami ada komparasi klinik medical Jepang di Sentra Senayan, tiap hari kami pantau kesehatannya. Bukan nggak mau bawa ke dokter," terang Boki memberi alasan, Selasa (25/11/2014).
Boki kemudian menuding ada urusan tahta dalam pengambilan Mudaffar dari rumahnya, tak sekedar urusan rumah sakit.
"Kalau bicaranya baik-baik kan nggak begini? Ini bukan sekali, keributan sudah berkali-kali karena yang jadi permaisuri kan saya. Sudah ambil saja tahtanya. Saya bukan mau ribut tahta atau bagaimana. Yang penting bagaimana saya jadi ibu untuk anak-anak saya. Kalau minta tahta, silakan ambil," terang dia.
Sementara itu, pihak keluarga yang ditemui di RS Pondok Indah memilih tak komentar. Mereka menyampaikan agar kasus ini tak diperpanjang toh polisi sudah menutup kasus karena bukan penculikan.
(imk/ndr)