Pengunduran diri Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel meninggalkan sejumlah pertanyaan. Selain soal alasan jelas yang mendasari mundurnya Hagel, juga disebut dia sebenarnya dipecat oleh Presiden Barack Obama.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/11/2014), sejak ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 2013 lalu, Hagel memiliki masalah dengan tim keamanan nasional Obama yang berkantor di Gedung Putih. Perbedaan pandangan dan pendapat semakin parah semenjak AS melakukan operasi militer melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Beberapa pejabat AS yang memahami hubungan antara Hagel dengan pemerintahan Obama menyebut ketidaknyamanan antara Pentagon yang dipimpin Hagel dengan Gedung Putih terus meningkat, meskipun ketegangan tidak terjadi secara langsung antara figur Hagel dengan Obama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan yang diumumkan hari ini merupakan hasil dari pembahasan yang dilakukan Presiden dengan Menhan sejak lebih dari sebulan terakhir. Dalam konteks pembahasan tersebut, keduanya menyepakati keputusan bahwa kepemimpinan baru harus mengambil alih Pentagon ... selama masa kepresidenan 2 tahun terakhir," ujar juru bicara Gedung Putih John Earnest dalam konferensi pers.
Namun sejumlah pejabat AS yang mengetahui alasan sebenarnya di balik pengunduran diri Hagel, menyebut keputusan mundur ini merupakan puncak dari permasalahan yang ada, termasuk perdebatan terbaru soal strategi melawan ISIS di Irak dan Suriah, yang bocor dalam memo rahasia.
Menurut para pejabat AS yang memahami ketegangan di antara kedua pihak, Chuck Hagel pada intinya dipecat oleh Obama.
Pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut Hagel frustrasi dengan ketidakmampuannya dalam mempengaruhi sebagian besar strategi keamanan AS, termasuk dalam pertempuran melawan ISIS. Obama dan Hagel mulai melakukan pembahasan soal masalah ini pada pertengahan Oktober lalu.
Alasan yang mendasari pemecatan Hagel menguat ketika AS memprioritaskan perlawanan terhadap ISIS di Irak dan Suriah. Tim Gedung Putih menilai Hagel tidak ahli terkait isu Timur Tengah dan dianggap sebagai 'titik lemah' AS.
Keputusan untuk memberhentikan Hagel muncul setelah bocornya memo rahasia yang berisi pesan penting, bulan lalu. Dalam memo tersebut, Hagel menyampaikan pesan kepada penasihat keamanan Obama, Susan Rice, yang isinya mempertanyakan strategi AS di Suriah. Hagel berpendapat bahwa AS perlu untuk memperjelas tujuan di Suriah kepada Presiden Bashar al-Assad.
Secara terpisah, seorang pejabat Kongres yang juga enggan disebut namanya menyebut bahwa Hagel sempat mempertanyakan kebijakan Obama yang melakukan serangan udara sendiri dalam melawan ISIS di Irak dan Suriah. Obama juga telah mengesampingkan pengerahan tentara AS di lapangan.
Terakhir, seorang pejabat senior Irak yang mengenal Hagel selama bertahun-tahun ikut memberikan pendapatnya soal pengunduran diri Hagel ini.
"Dia bukan orang yang terlalu berhati-hati. Dia ingin melakukan hal yang lebih terkait pertempuran melawan ISIS di Irak dan menurut saya, dia tidak setuju dengan Obama dalam hal ini," tandasnya.
Dengan kepergian Hagel dari Pentagon, maka Obama diprediksi akan menunjuk sosok baru yang berbeda, termasuk kemungkinan penunjukan pertama kali seorang menteri wanita yang memimpin Departemen Pertahanan AS. Michele Flournoy, seorang mantan Wakil Menhan AS, disebut-sebut akan menggantikan Hagel.
(nvc/nrl)