Menurut Juhri warga RT10 RW1, empat rumah warga Kampung Apung tersebut roboh akibat pondasi yang ada sudah tidak kuat lagi menahan beban yang ada akibat terendam selama 24 tahun. Padahal, sebelumnya, saat Kampung Apung dikeringkan pada Juni lalu, para warga tersebut sudah berniat untuk memperbaikinya.
"Kemarin itu cuma rumah milik Syafe'I yang roboh. Sementara tiga rumah lainnya roboh sekitar Agustus lalu," jelas Juhri kepada wartawan, Selasa (25/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang roboh hanya bagian belakang rumah. Tapi kalau tidak segera diperbaiki, dipastikan akan kembali roboh," jelas Juhri.
Bagi Juhri, wacana pengeringan oleh Pemkot Jakarta Barat hanya sebatas pencitraan. Karena, kampung tersebut kembali terendam padahal saluran air kapuk raya sudah diperbaiki dan pompa mobile sudah disiapkan.
"Kalau memang niat, seharusnya air yang mengendap di Kampung Apung dapat mengalir ke saluran air Kapuk Raya yang telah selesai diperbaiki. Apalagi ada pompa mobil di saluran utama Kampung Apung," tutupnya.
(spt/kha)