3 Kebersamaan Terakhir Jean dan Sri: Makan Malam di Puncak hingga Dugem

3 Kebersamaan Terakhir Jean dan Sri: Makan Malam di Puncak hingga Dugem

- detikNews
Senin, 24 Nov 2014 14:32 WIB
3 Kebersamaan Terakhir Jean dan Sri: Makan Malam di Puncak hingga Dugem
Jakarta - Jean Alter Huliselan (31) membuat pengakuan mencengangkan. Ia menceritakan kebersamaannya terakhir bersama Sri Wahyuningsih (42) mulai dari makan malam di Puncak, Bogor hingga dugem di Blok M.

Pria beristri dan memiliki 2 anak ini ikut bersantap malam bersama Sri di kawasan Puncak. Setelah itu, Jean dan Sri mengantarkan 2 buah hati Sri ke kediamannya di Cirendeu, Tangerang.

Selepas dari Cirendeu, Jean dan Sri lalu pergi dugem. Mereka menghabiskan malam nan panjang hingga muncul percekcokan yang berujung pencekikan. Sri saat itu cemburu terhadap Jean. Perempuan cantik itu menuding Jean berselingkuh, lalu memutuskan tali kasih mereka.
Jean naik darah atas tudingan Sri. Ia gelap mata dan menghabisi nyawa Sri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 3 kebersamaan Jean dan Sri:

1. Dugem di Blok M

Fakta baru kasus pembunuhan Sri Wahyuningsih (42) terkuak. Kini, polisi mengatakan, pemicu pembunuhan terhadap ibu dua anak itu karena diawali rasa cemburu Sri kepada Jean Alter Huliselan saat mereka dugem di kawasan Blok M.

"Jadi si korban mungkin cemburu. Mereka cekcok di mobil setelah dugem di daerah Blok M. Terus si tersangka menepikan mobil di daerah Taman Gajah, karena ingin selesaikan maslah cekcok itu. Korban menampar tersangka dua kali. Setelah nampar itu ya emosi, lakukan pencekikan," Kasubbag Humas Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Agoes Sunarto, kepada wartawan di Bandara Soetta, Senin (24/11/2014).

Saat dugem itu, Jean Alter sempat bertemu dengan sejumlah wanita lain. Di situlah diduga Sri cemburu kepada Jean Alter hingga terjadi pencekikan.

"Dibunuh di Taman Gajah jalan Prapanca, Jakarta Selatan. Dibunuh di sana sekitar jam 5 pagi. Jadi meninggalnya di area bandara. Kemarin (alur) ini yang masih janggal," tambahnya.

Sebelumnya, polisi mencium ada yang janggal dari keterangan Jean Alter ketika mengaku membunuh Sri di bandara. Tidak ada fakta soal dugem atau pembunuhan di Taman Gajah.

2. Makan Malam di Puncak

Kepada polisi, Jean Alter Huliselan, menceritakan rangkaian perjalanannya bersama Sri Wahyuningsih (42) sebelum terjadi pembunuhan. Jean mengaku sempat ikut makan malam di Puncak, Jabar.

"Memang betul tersangka dan korban sempat makan dulu di Puncak bersama kedua anaknya, kemudian mereka balik ke Cirendeu setelah itu ke bandara. Sudah lebih lengkapnya Senin saja," ujar Kasat Reskrim Polres Bandara Kompol Azhari kepada detikcom di kantornya, Kamis (23/11/2014).

Perjalanan hidup terakhir Sri Wahyuningsih (42) perlahan terkuak. Sebelum berakhir di Bandara Soekarno-Hatta, Sri bersantap malam bersama dua anaknya. Tak hanya bertiga, sang pembunuh ternyata ikut makan malam di kawasan Puncak, Jumat (14/11).

3. Pulangkan Anak ke Cirendeu

Selepas dari Puncak, Polisi mengatakan keduanya berangkat dari rumah Sri di Cirendeu, Tangerang Selatan pada pukul 18.00 WIB, Jumat (14/11). Belum diketahui apakah keduanya berangkat bersama kedua anak Sri yakni Anggia dan Yopi atau hanya berdua saja.

Namun polisi menyebutkan, Sri, Anggia, Yopi dan Jean bersantap malam di sebuah tempat di Puncak. Kemudian dari Puncak, Sri dan Jean dalam satu mobil kembali ke rumah korban di Cirendeu.

"Memang betul tersangka dan korban sempat makan dulu di Puncak bersama kedua anaknya," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Kompol Azhari kepada detikcom di kantornya, Minggu (23/11).

Belakangan diketahui, Anggia berada satu mobil dengan ibunya dan Jean. Namun belum diketahui apakah Yopi juga berada di dalam mobil tersebut atau tidak.

Anggia mengaku tak tahu apakah ada percekcokan antara ibunya dengan Jean selama perjalanan dari Puncak hingga rumahnya.

"Nggak tahu (ada percekcokan). Soalnya Anggia lagi tidur (di mobil)," kata Anggia

Halaman 2 dari 4
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads