Warga Desa Belatung yang Terancam Kelaparan akan Direlokasi

Warga Desa Belatung yang Terancam Kelaparan akan Direlokasi

- detikNews
Senin, 24 Nov 2014 13:32 WIB
Foto: google maps
Pontianak - Untuk sementara, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyalurkan bantuan makanan yang bisa dipakai selama 30 hari bagi warga Dusun Belatung, Desa Tanjung Lokang Kecamatan Putussibau Selatan yang terancam kelaparan karena gagal panen. Dalam waktu dekat, warga akan direlokasi.

"Kami akan merelokasi mereka," kata Camat Putussibau Selatan, Serli, kepada wartawan, Senin (24/11/2014).

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ancaman kelaparan. Mereka menyusun proposal pembangunan rumah betang dan akan merelokasi ke pusat Desa Tanjung Lokang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proposal tersebut direncanakan akan diteruskan ke pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

"Kuncinya, warga Dusun mesti mau dipindahkan. Sehingga rencana pembangunan rumah betang bisa terealisasi," ujarnya.

Dusun Belatung merupakan perkampungan paling akhir di sungai Kapuas. Penduduknya berjumlah 23 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 95 jiwa, masing-masing 50 laki-laki dan 55 perempuan.

Saat ini warga Dusun Belatung sedang mengalami krisis pangan, sehingga terancam kelaparan karena tidak memiliki makanan. Krisis pangan terjadi karena warga mengalami gagal panen akibat sempat mengalami kemarau panjang. Karena padi mereka pada mati, saat ini warga Dusun Belatung hanya mengonsumsi sagu dan ubi kayu.

Terungkapnya krisis pangan yang dialami warga Dusun Belatung, karena 10 orangtua membuat surat izin agar anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikan di SD Pilial agar diliburkan selama dua bulan, yaitu bulan Nopember - Desember.

Pasalnya, anak-anak mereka akan dibawa masuk ke hutan untuk mencari sagu dan makanan lainnya.

"Relokasi ini dengan maksud supaya di Dusun Belatung untuk tempat usaha saja. Karena pemukiman yang jauh dan sulit dijangkau membuat pemerintah sulit memantau warganya. Karena untuk mencapai Belatung butuh waktu lama dan biaya mahal,” kata Serli.

Dusun Belatung berada di Desa Tanjung Lokang. Dari Kota Putussibau untuk menuju Desa Tanjung Lokang saja membutuhkan waktu berjam-jam. Rute dilalui hanya jalur sungai Kapuas dengan menggunakan longboat yang penuh riam dan jeram. Dibeberapa titik bahkan longboat harus ditarik dan dipikul agar lolos dari jeram.

Sementara dari pusat Desa Tanjung Lokang menuju Dusun Belatung medannya lebih sulit lagi. Paling cepat membutuhkan dua hari berjalan kaki menelusuri jalan setapak serta beberapa perbukitan. Sedangkan bila menggunakan jalur sungai, harus menempuh Riam dan jeram, yang sangat berbahaya dilalui.

"Kami sudah mengusulkan bantuan untuk dua bulan bagi warga Belatung. Masing Rp 20 juta untuk transportasi, Rp 20 juta untuk biaya pikul dan Rp 50 juta. Sehingga total anggaran untuk bantuan sebesar Rp 90 juta," ungkap Serli.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads