Partai Golkar akan menggelar Munas pada akhir bulan November 2014. Bali akhirnya diputuskan sebagai arena suksesi pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Awalnya kami mau di Bandung, tapi karena di sana hotelnya tak memadai, jadi kami pindahkan ke Bali. Kami butuh sekitar 2.500 kamar dan adanya di Nusa Dua, Bali," kata Wabendum Golkar Bambang Soesatyo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2014).
Ada pula alasan lain, yakni suasana di Bandung yang tidak kondusif dari segi keamanan. Ada gejolak masyarakat berupa demo mahasiswa yang menolak kenaikan BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya perdebatan lokasi Munas adalah antara Bandung atau pun Makassar, Sulawesi Selatan. Alih-alih memilih satu di antara dua tempat itu, Munas akhirnya memilih tempat di Bali.
Sempat pula ada rumor yang menyatakan bahwa Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) yang kembali akan bertanding pernah mengumpulkan DPD I di Bali. Apakah pemilihan tempat di Bali berkaitan dengan geopolitik yang demikian?
"Tidak usah khawatir soal tempat. Hak yang paling penting dari Munas adalah power dari masing-masing caketum sendiri," ucap Bambang.
(bpn/trq)