Para murid sekolah di Yunta, sebuah kota pedalaman di Australia Selatan, kemungkinan harus menempuh jarak 85 kilometer ke sekolah terdekat di kota lain, setelah sekolah mereka terancam ditutup oleh pemerintah.
Rencana penutupan Yunta Rural School disampaikan pemerintah negara bagian dengan alasan jumlah murid yang semakin berkurang.
Sebagai alternatif, pemerintah menyarankan murid-murid di sekolah itu pindah ke sekolah terdekat di kota Peterborough, yang berjarak 85 km dari Yuma. Murid-murid juga diberi pilihan mengikuti program pendidikan jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, ia menyatakan ingin menemui Menteri Pendidikan Australia Selatan Jennifer Rankine.
"Kami ingin mengingatkan menteri itu bahwa keputusannya keliru, tidak adil, dan terutama karena ia tidak pernah berkonsultasi dengan kami para orang tua murid," kata Nikki kepada ABC.
Menteri Rankine yang dihubungi terpisah mengatakan sangat memahami apa yang dirasakan orang tua murid, namun ia bersikukuh tetap akan menutup sekolah tersebut.
"Kami tidak pernah menghendaki menutup sekolah apalagi yang berada di pedalaman," katanya.
"Saya sendiri pernah tinggal lebih 4 tahun di Peterborough, anak-anak saya sekolah di sana jadi saya paham pentingnya sekolah di kota kecil," tambah Menteri Rankine.
"Namun, kita tidak bisa melanjutkan sekolah dan memberikan pendidikan yang baik jika hanya ada dua, tiga, lima atau enam murid di sana," katanya.
Menurut Nikki Gaiter, sekolah di kota kecil memiliki hubungan khusus dengan kehidupan kota itu sendiri sama seperti layanan ambulans dan pemadam kebakaran.
"Coba perhatikan setiap kali ada sekolah yang ditutup di kota-kota sepanjang jalur ini, maka kota-kota itu juga ikut mati, seperti Kota Cockburn, Olary, dan Terowie," jelas Nikki.
"Kota-kota kecil ini pelan-pelan mati, tapi pemerintah tampaknya tidak mengerti," katanya.
Tahun lalu, hanya dua orang murid yang mendaftar ke sekolah yang ada di Kota Yunta.
(nwk/nwk)