Polisi mengatakan keduanya berangkat dari rumah Sri di Cirendeu, Tangerang Selatan pada pukul 18.00 WIB, Jumat (14/11). Belum diketahui apakah keduanya berangkat bersama kedua anak Sri yakni Anggia dan Yopi atau hanya berdua saja.
Namun polisi menyebutkan, Sri, Anggia, Yopi dan Jean bersantap malam di sebuah tempat di Puncak. Kemudian dari Puncak, Sri dan Jean dalam satu mobil kembali ke rumah korban di Cirendeu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan diketahui, Anggia berada satu mobil dengan ibunya dan Jean. Namun belum diketahui apakah Yopi juga berada di dalam mobil tersebut atau tidak.
Anggia mengaku tak tahu apakah ada percekcokan antara ibunya dengan Jean selama perjalanan dari Puncak hingga rumahnya.
"Nggak tahu (ada percekcokan). Soalnya Anggia lagi tidur (di mobil)," kata Anggia.
Hal ini disampaikan Anggia di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (23/11) sore. Saat itu Anggia datang bersama ayahnya Yan Siregar untuk mengambil perlengkapan sekolahnya yang ada di dalam mobil korban.
Dia juga mengaku tak begitu mengenal Jean. "Hanya sekedar tahu doang. Baru ngobrol waktu di Puncak itu doang," kata Anggia.
Setelah makan malam itu, mobil Sri melaju kembali ke rumahnya di Cirendeu. Diperkirakan Sri pulang hanya untuk mengantarkan anaknya. Sebab dia dan Jean langsung bertolak ke Bandara.
Keduanya tiba di parkiran bandara sekitar pukul 08.21 WIB, Sabtu (15/11). Di sanalah, terjadi percekcokan hingga akhirnya Jean membunuh Sri. Kepada polisi, Jean mengaku membunuhnya dengan mencekik.
Namun polisi masih menduga ada yang janggal dari keterangan Jean. Polisi mengungkapkan ada beberapa informasi dari Jean yang tidak sesuai dengan fakta. Untuk itu, polisi masih terus menelusuri kasus ini lebih dalam.
(sip/ahy)