Hal tersebut diungkap oleh suami Sri, Yan Siregar saat ditemui di rumahnya di Grand Cirendeu Blok D No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (23/11/2014). Yan menyatakan kedua anaknya masih belum kembali beraktivitas dan masuk sekolah.
"Sebenarnya saya tuh hari Kamis (20/11) ada tugas di luar kota, sudah pesan tiket namun dibatalkan karena saya ingin temani anak-anak saya yang masih teringat ibunya," ungkap Yan di rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah anak-anak saya Senin sudah masuk sekolah lagi. Anak saya trauma makanya saya membatalkan tiket pesawat untuk berangkat tugas," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Yopi dan Anggia sebelumnya terakhir bertemu dengan Sri malam sebelum ibunya itu dibunuh oleh Jean. Bersama Yopi dan Anggia, Sri menghabiskan malam kawasan Puncak, Bogor, Jabar, untuk makam malam bersama, Jumat (14/11) malam.
Sabtu (15/11) pagi, Sri yang menaiki mobil Honda Freed Bernopol B 136 SRI memasuki Bandara Soekarno-Hatta. Saat itulah ia dibunuh oleh Jean dengan cara dicekik karena Jean emosi dituduh selingkuh dan diputus sebagai pacar. Sore harinya, Yopie sempat menghubungi ponsel ibunya namun tak ada reaksi.
Jenazah Sri baru ditemukan pada Rabu (19/11) pagi dengan kondisi yang mengenaskan. Di dalam mobil Sri sempat ditemukan seragam dan kartu pelajar Anggia. Anak bungsu Sri tersebut pun sempat menuliskan status terakhir untuk ibunya di path.
"Mama... Adek sama Kaka syang mama," demikian status Path Anggia untuk Sri seperti yang ditunjukkan oleh sepupunya, Ega, di kamar mayat RSCM, Salemba, Jakpus, Rabu (19/11).
(ear/nwk)