Serangan Bus Kenya oleh Al Shabab Dinilai Upaya Perang Agama

Serangan Bus Kenya oleh Al Shabab Dinilai Upaya Perang Agama

- detikNews
Minggu, 23 Nov 2014 13:16 WIB
Jakarta -

Petugas penyelamat berjalan dekat bus Nairobi yang diserang di luar Mandera, Kenya

Pembantaian 28 orang dalam sebuah bus di Kenya adalah upaya untuk memulai perang agama, kata penasihat senior Presiden Uhuru Kenyatta kepada BBC.

Abdikadir Mohammed menyerukan warga Kenya dari "semua agama dan kepercayaan" untuk bersama-sama melawan "kejahatan yang keji sekali".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok bersenjata al-Shabab menyerang sebuah bus di Kenya utara Sabtu (22/11) dan menembak para penumpang non-Muslim hingga tewas.

Bus tersebut sedang dalam perjalanan ke ibukota, Nairobi, ketika berhenti di Mandera, tidak jauh dari perbatasan Kenya dengan Somalia.

Kelompok bersenjata tersebut kemudian memisahkan penumpang Muslim dari penumpang non-Muslim dengan meminta para penumpang untuk membaca ayat-ayat Al-Quran, ungkap para pejabat dan saksi.

Para penumpang yang gagal membacanya kemudian ditembak di kepala.

Palang Merah Kenya mengonfirmasi bahwa 28 dari 60 penumpang bus tewas dimana 19 diantaranya merupakan laki-laki dan sembilan perempuan.

Salah satu penumpang yang selamat, Douglas Ochwodho, bercerita bagaimana ia hendak dibunuh tetapi tidak ditembak dan kemudian berpura-pura mati di antara mayat-mayat.

'Kejahatan yang keji sekali'

"Tujuan dari serangan tersebut adalah untuk menciptakan konflik antara Muslim dan non-Muslim di negara ini," kata Abdikadir Mohammed kepada BBC.

"Tujuannya adalah untuk menciptakan perang agama, perselisihan agama, di Kenya."

"Kami memiliki banyak pemimpin Muslim yang hari ini (Sabtu) sangat mengutuk serangan tersebut dan menyerukan warga Kenya dari semua agama dan kepercayaan untuk berdiri bersama-sama melawan "kejahatan yang keji sekali" dan penjahat," tambah Abdikadir Mohammad.

Kelompok ekstremis al-Shabab yang berbasis di Somalia telah melakukan sejumlah serangan di Kenya sejak 2011.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads