Aksi demo menolak kenaikan harga BBM masih berlanjut. Kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa se-Yogyakarta mendemo kampus UGM yang dianggap sebagai kampusnya Jokowi, Sabtu (22/11/2014).
Namun, keinginan mahasiswa untuk masuk kampus UGM dihalangi petugas Satuan Kemanan Kampus(SKK) UGM. Sebelumnya mereka berorasi didalam area kampus, namun mereka minta dapat diizinkan masuk lebih jauh untuk kampanyekan penolakan kenaikan harga BBM.
Mahasiswa dan SKK UGM pun terlibat kericuhan dan nyaris baku pukul. Mahasiswa makin emosi saat salah satu bendera direbut petugas keamanan kampus. Pihak kepolisian yang berjaga langsung menyuruh agar bendera dikembalikan ke mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa pun kemudian berputar, dan memblokir jalan Bunderan Kampus UGM. Mereka membakar ban bekas ditengah jalan, sambil terus berorasi.
Kampus UGM menjadi sasaran demo karena kampus ini merupakan kampus tempat kuliah Presiden Jokowi Widodo. Selain itu, banyak menteri yang dilahirkan dari UGM. Sehingga mereka perlu mengajak mahasiswa UGM untuk ikut turun kejalan menolak kenaikan harga BBM.
"Kenaikan harga BBM sangat tidak tepat, apalagi harga minyak dunia sedang turun. Kenaikan harga ini juga membuat kondisi rakyat makin sengsara," kata Kordum aksi, Zaenudin.
Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen mahasiswa diantaranya PMII, LMND, Pembebasan, SMI, GMNI, BEM UIN Suka, BEM UAD, BEM UNY dan lain-lain. Setelah membakar ban dan nyala api berhenti sampai dengan Magrib, para mahasiswa kemudian membubarkan diri. Aksi ini diawali dari pertigaan UIN Sunan Kalijaga kemudian longmarch menuju kampus UGM.
(rvk/rvk)