Din: Agama Kerap Dipakai Sebagai Alat Pembenar Konflik

Din: Agama Kerap Dipakai Sebagai Alat Pembenar Konflik

- detikNews
Sabtu, 22 Nov 2014 18:11 WIB
Jakarta - Konflik horizontal di Indonesia rentan terjadi karena tingkat keragaman budaya dan agama yang cukup tinggi. Namun Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan konflik yang kerap muncul bukan konflik agama. Agama hanya kerap dijadikan alat justifikasi konflik.

"Yang diangkat dalam forum ini tidak semua bermotif keagamaan. Misalnya dalam kasus di Aceh, itu tidak ada motif keagamaan, walaupun kita akui memang ada dimensi keagamaan di dalam itu," ujar Din dalam konferensi pers World Peace Forum di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (22/11/2014).

"Misalnya, dalam konflik di Ambon, itu kan masalahnya dipicu oleh faktor non-agama, tapi agama malah dijadikan alat pembenar," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€ŽDalam resolusi konflik yang dihasilkan melalui forum ini, Din berharap agar tak hanya konflik keagamaan, tapi konflik antar individu atau kelompok dan golongan dapat diselesaikan secara komprehensif.

"Jangan membawa faktor lain apabila terjadi pertikaian, apalagi agama. Karena pada dasarnya agama mengajarkan kita untuk senantiasa berdamai, tidak perang dan bertikai apabila ada masalah.β€Ž Pesan dari revolusi konflik ini hanyalah, agar penyelesaian masalahnya bersifat komprehensif," tutup Din.

(rni/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads