"Sasaran kita ada dua jenis pelanggaran yang di-TO (target operasi) yang difokuskan, tetapi pelanggaran lain pun tetap kita tindak," ujar Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Restu Mulya Budyanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Operasi ini merupakan cipta kondisi menjelang 'Operasi Lilin Jaya 2014', operasi untuk pengamanan Natal dan tahun baru 2015. Restu menyebut, sasaran operasi yang pertama yaitu kendaraan yang melawan arus, khususnya motor, dan yang kedua yakni angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara titik rawan pelanggaran, memang hampir di seluruh lokasi itu rawan. Contoh, di Lenteng Agung itu rawan pelanggaran melawan arus, kemudian di Joglo, Kampung Melayu, kadang sudah lawan arus tidak pakai helm pula," tutur Restu.
Dalam Operasi Zebra Jaya 2014 ini, polisi mengedepankan cara bertindak represif 80 persen, 10 persen himbauan dan 10 persen teguran.
"Tetapi kalau pelanggarannya sudah membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain, itu tidak kita tegur lagi. Kita tilang," tegas Restu.
(mei/vid)