Terkait bentrokan anggota TNI- Polri di Batam Kepulauan Riau, Wakil Ketua DPD Prof Farouk Muhammad menilai hal tersebut disebabkan kurangnya kesejahteraan prajurit yang diberikan negara.
"Fenomena yang terjadi saat ini, polisi di satu pihak bisa menggunakan kewenangannya menangkap, mengusut orang, pada praktik-praktiknya, dalam pelaksanaan tugas polisi terutama penyidikan masih ada penyalahgunaan kekuasaan untuk menutup kekurangan-kekurangannya," ujar Farouk Muhammad usai ceramah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Jumat (21/11/2014).
"Tentara sudah tidak ada lagi sumbernya, sementara kesejahteraannya belum mampu yang layak diberikan oleh negara, sehingga kita lihat di mana-mana ada persoalan tambang atau lapak," imbuh alumni Akabri Kepolisian Tahun 1972 yang juga mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu menurut senator asal Bima ini, saat ini anggota TNI-Polri sudah jarang melakukan kegiatan bersama, semacam kegiatan olahraga bersama yang mengikat persaudaraan antar anggota TNI dan anggota Polri.
"Ribut-ribut itu biasanya semangat korps, jadi perlu ada kegiatan bersama, saling back up," pungkas Farouk.
(mna/try)