
Muhammad Rizalman Ismail bekerja untuk Komisi Tinggi Malaysia di Wellington
Seorang diplomat Malaysia yang dituduh melakukan upaya percobaan pemerkosaan dan perampokan di Selandia Baru menyatakan dirinya tidak bersalah dalam persidangan di Wellington, Jumat (21/11).
Muhammad Rizalman Ismail memilih untuk disidang oleh juri dan tetap berstatus bebas dengan jaminan tetapi telah menyerahkan paspornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizalman sebelumnya telah menggunakan kekebalan diplomatik dan meninggalkan Selandia Baru pada bulan Mei setelah dijerat tuduhan upaya pemerkosaan.
Hengkangnya sang diplomatik memicu kemarahan publik di Selandia Baru dan mempermalukan kedua negara yang saling mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi.
Selandia Baru kemudian mengakui bahwa pejabat mereka memberi kesan bahwa mereka tidak keberatan jika Rizalman pergi.
Malaysia setuju untuk mengekstradisi Rizalman ke Selandia Baru untuk menghadapi proses hukum.

Rizalman dituduh menyerang Tania Billingsley
Β
Diplomat berusia 38 itu bekerja di Komisi Tinggi Malaysia di Wellington sebagai asisten staf pertahanan.
Ia dituduh mengikuti Tania Billingsley ke rumahnya di Brooklyn pada 9 Mei dan menyerangnya di sana.
Ia menghadapi ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara jika terbukti atas perampokan dan penyerangan dengan tujuan untuk memperkosa.
Billingsley mengabaikan haknya untuk tetap anonim dan memberikan wawancara televisi awal tahun ini, mengkritik cara pemerintah Selandia Baru menangani kasusnya.