Demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM yang berujung dengan bentrokan dengan aparat banyak menuai kecaman. Bahkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Prof Farouk Muhammad menilai itu sebagai aksi yang tidak memiliki nilai-nilai kehormatan.
Suara keras mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini disampaikan di depan sekitar seribuan mahasiswa dalam kuliah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM), Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (21/11/2014).
"Demo anarkis itu sepertinya tidak punya kehormatan. Saran saya mahasiswa harus berunjuk rasa secara solutif dan menawarkan konsep, " ujar pensiunan jenderal polisi bintang dua alumni Akpol tahun 1972 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Senator asal Bima, Nusa Tenggara Barat ini, menambahkan bahwa seringnya unjuk rasa mahasiswa berujung bentrokan disebabkan tidak-adanya ruang publik, yang dikhususkan menjadi tempat penyampaian aspirasinya.
"Kami di DPD sedang merancang, pemerintah harus menyiapkan ruang publik untuk berdemonstrasi, semua warga bebas datang bicara. Suatu bentrokan dalam unjuk rasa kita harus pahami latar belakangnya, faktor terjadinya karena tidak adanya sarana pendukung untuk menyampaikan aspirasi," pungkas Farouk.
(mna/nrl)