Pantauan detikcom, Kamis (20/11/2014), puluhan perempuan asal Desa Tegal Dowo Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, berada di lobi KPK dan bernyanyi dengan Bahasa Jawa. Mereka menyampaikan aspirasinya melalui lagu.
"Kami adalah ibu-ibu yang semuanya petani. Bumi adalah ibu, karena itu apabila bumi rusak maka kehidupan tidak ada lagi. Tanah kami rusak maka kami bekerja di mana lagi, kami sudah menentang pabrik ini sejak lima bulan lalu, kami tidur di tenda siang malam tak peduli dingin dan panas. Pak Ganjar Pranowo tidak menggubrisnya," kata salah satu perempuan itu bernama Ibu Narty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat kecewa, karena dengan hadirnya pabrik ini, keluarga kami menjadi pecah, hubungan persaudaraan jadi tidak bagus, namun mohon maaf kalau kami salah datang ke sini, tapi kami hanya berharap agar harapan kami didengar," ucap Narty.
(dha/rmd)