"Kalau TNI dan Polri di lapangan tembak-tembakan, kepada siapa lagi rakyat mencari rasa aman. Kalau semangat korsa yang tidak pada tempatnya yang terjadi seperti itu," kata Hasrul di gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Hasrul berharap TNI dan Polri menindak tegas prajurit yang terlibat adu kekuatan dalam bentrok yang berlangsung sejak sore hingga dini hari itu. Penindakan itu juga harus transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasrul kemudian menyinggung soal kepemilikan senjata oleh TNI dan Polri. Menurutnya, senjata itu melekat pada prajurit, tapi perlu ada kontrol sehingga tidak digunakan untuk 'perang' dengan saudara sendiri.
"Senjata yang mengawasi komandannya, tapi kalau (prajurit) emosional bagaimana?β," ucapnya serasa meminta kedua institusi evaluasi diri.
(iqb/van)