Protes kenaikan harga BBM subsidi terus berlanjut di Bandung. Giliran seratus orang tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN SGD Bandung menggelar aksi demonstrasi. Mereka kompak tidur di tengah jalan.
Aksi tidur-tiduran di aspal jalan itu berlangsung di depan Terminal BBM PT Pertamina, Gedebage, Jalan Soekarno Hatta, Kamis (20/112014). Ruas jalur lambat di jalan tersebut ditutup pedemo. Polisi bergegas mengalihkan arus lalu lintas kendaraan ke jalur cepat.
"Tolak kenaikan harga BBM. Sebab jelas-jelas berdampak pada kenaikan harga bahan pokok dan menciptakan kemiskinan baru," ucap Koordinator Lapangan PMII Komisariat UIN SGD Bandung Ibnu Mahbub di sela-sela aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu mengatakan BBM bersubsidi ialah BBM yang dijual kepada rakyat dengan harga di bawah harga bahan bakar dunia. Pemerintah hanya dapat menaikkan harga BBM bila harga minyak dunia naik 15 peren di atas asumsi APBN, sedangkan harga minyak dunia (75 USD/Barel) di bawah asumsi APBN 2015 (105 USD/Barel). "Jadi pemerintah tidak pernah menjual BBM bersubsidi tetapi BBM komersial kepada rakyat dan istilah BBM bersubsidi merupakan pembohongan publik," tutur Ibnu.
Mahasiswa membawa sejumlah poster yang di antaranya bertulis 'Negara Gagal Sejahterakan Rakyat' dan 'Nasionalisasi Aset Negara'. Unjuk rasa massa PMII berlangsung aman dan tertib.
"Kami juga menuntut berantas mafia migas, stop liberalisasi migas, dan nasionalisasi aset migas," ucap Ibnu.
(bbn/ern)