Dalam siaran pers yang diterima detikcom, Kamis (20/11/2014), kompetisi tahun ini memilih 43 grup folklore dari berbagai negara masing-masing berasal dari Indonesia, Malaysia, Yunani, Estonia, Georgia, Bulgaria, Lithuania, Cyprus dan Rusia sebagai tuan rumah.
Penilaian juara dibagi ke dalam 5 kategori, yaitu authentic folklore - choirs and ensembles, modern arrangement of folklore music (choirs and ensembles), mixed ensembles (dances-vocal-instruments), choreography ensembles and pairs (folklore dance) dan instrumental ensembles and orchestras (folklore music) .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya mendapatkan juara pertama dan medali emas, grub tari ini juga dianugerahi Special Award of Honor “Star of INTERFOLK”. Menurut Prof. Dr. Kaloyan Nikolov dari Universitas Negeri St. Petersburg, penghargaan tersebut diberikan karena penampilan Indonesia yang memukau khususnya pada penampilan Tari Ratoh Jaroe (Aceh) yang spektakuler yang memiliki teknik dan tingkat kerumitan dan kesulitan tinggi, yang ditarikan oleh para penari muda Indonesia dengan usia antara 12-13 tahun.
Prestasi lain yang penting dicatat oleh grup tari dan musik tradisi Danadyaksa Budaya Labschool Cibubur adalah meraih penghargaan juara ketiga pada festival folklore Internasional di Fethiye, Turki, dua tahun yang lalu. Diharapkan melalui kegiatan semacam ini, generasi muda Indonesia terpacu untuk mengikuti jejak para seniornya yaitu meraih juara di ajang internasional sekaligus lebih menghargai dan mencintai seni budaya tradisi bangsa Indonesia.
Atas prestasi tahun ini, grup Danadyaksa Budaya SMP Labschool Cibubur berhak atas golden ticket untuk mengikuti World Championship of Folklore 2015 di Bulgaria.
(rni/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini