Effendi Simbolon menjabat posisi strategis sebagai salah satu Ketua DPP PDIP. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR. Effendi Simbolon juga dikenal sebagai orang dekat Puan Maharani di internal PDIP.
Namun Effendi berani menentang kebijakan Presiden Joko Widodo dan PDIP soal pengurangan subsidi BBM demi pengalihan subsidi untuk rakyat miskin. Effendi bahkan menyampaikan sikap berbedanya itu langsung kepada Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Effendi cukup kecewa aspirasinya tak didengarkan. βAkhirnya BBM bersubsidi naik sebesar Rp 2.000. "Ya kan salam Rp 2.000,00," kata Effendi dengan gaya khasnya yang santai.
Kini karena sikap nyentriknya itu Effendi terancam sanksi dari DPP PDIP. PDIP memang akan melakukan pendekatan kekeluargaan terlebih dahulu. "Kalau surat peringatan diabaikan, maka sanski organisasi bisa dijatuhkan. Sanksi paling berat adalah pencabutan kartu anggota," kata kata Sekretaris FPDIP DPR Bambang Wuryanto, kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (19/11/2014).
Lalu apakah Effendi akan menurut dan mengubah sikapnya mendukung kenaikan harga BBM? Ataukah dia bakal benar-benar kena sanksi dari PDIP? Effendi sendiri siap diberi sanksi apapun.
"βWallahu a'lam. Saya kan cuma outsourcing di PDIP. Kapan di-'hire', kapan dipecat, 'at any time' dia bisa putus hubungan kerja," kata Effendi kemarin.
(van/mpr)