Dalam insiden tersebut, seorang pengebom bunuh diri beraksi dengan meledakkan mobil bermuatan bahan peledak yang dikendarainya.
Mayor Nihad Latif Koja mengatakan seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu (19/11/2014), pelaku meledakkan dirinya saat kendaraannya mencoba memasuki areal gedung pemerintah yang berada di pusat kota Arbil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan-ledakan bom kerap terjadi di ibukota Baghdad dan kota-kota lainnya di luar wilayah Kurdi. Namun selama ini, kota Arbil terhindar dari berbagai serangan militan tersebut, termasuk kelompok radikal ISIS.
Rekaman dari lokasi kejadian yang ditayangkan stasiun televisi lokal, menunjukkan kendaraan yang hancur dan bercak-bercak darah di luar kantor gubernur tersebut. Kaca-kaca jendela bangunan di seberang jalan pun pecah akibat kuatnya ledakan ini.
Menurut seorang saksi mata yang diwawancarai TV Kurdi, dua polisi dan dua warga sipil tewas dalam ledakan tersebut.
Serangan besar di Arbil terjadi lebih dari setahun lalu. Ketika itu, para militan melancarkan serangan bom mobil bunuh diri ke beberapa markas besar badan keamanan. Ledakan bom lainnya terjadi pada Agustus lalu namun tidak menimbulkan korban jiwa.
(ita/ita)