"Budget kami saat ini defisit sehingga tidak efektif dan kami memilih menaikkan BBM walaupun tidak populer," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara
'โDiskusi Bisnis Uni Eropa-Indonesia 2014' di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Acara ini mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari sektor swasta dan sektor publik Indonesia-Eropa.โ Dari pemerintah hadir Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin (aksi penolakan kenaikan BBM subsidi) akan berhenti dalam satu mingugu ini," sambungnya.
โIa menjelaskan kebijakan itu sebagai pengalihan anggaran ke beberapa bidang seperti pendidikan, infrastruktur dan kesehatan. Ia juga menjelaskan rencana pemerintah untuk memangkas birokrasi dengan perizinan 1 atap sehingga para diplomat yang kerap mengeluhkan birokrasi yang lambat bisa terselesaikan.
"Saya tahu banyak yang protes dengan birokrasi yang lama. Kami akan lebih memudahkan. Kami akan buat perizinan 1 atap. Kita akan menggabungkan beberapa departmen sehingga akan lebih efisien," sambungnya.
Ia menjelaskan tentang persiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia tahun depan. Menurutnya, saat ini Indonesia sedang berpacu untuk setara dengan negara-negara maju termasuk negara Uni Eropa.
Ia juga menjelaskan tentang kebijakan pemerintah yang saat ini mempersilakan pihak swasta membangun beberapa infrastruktur besar seperti bandara, pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Pemerintah akan fokus pada pendidikan, kesehatan, kemaritiman dan beberapa program lainnya.
"Kalau mereka tidak bisa โbaru akan dibangun pemerintah. Itu akan kebijakan kami saat ini," ucapnya.
(bil/rmd)