15 Penyidik Mundur dari Polri, Sutarman: Di KPK Mungkin Gajinya Lebih Bagus

15 Penyidik Mundur dari Polri, Sutarman: Di KPK Mungkin Gajinya Lebih Bagus

- detikNews
Rabu, 19 Nov 2014 11:38 WIB
Jakarta - Belasan penyidik mundur dari Polri. Mereka yang merupakan perwira menengah itu lebih memilih bekerja di KPK. Kapolri Jenderal Sutarman menduga langkah mereka adalah karena penghasilan yang lebih besar dari Polri.

"Kita tidak tahu, tapi jelas gajinya lebih banyak di sana. Mungkin gajinya lebih bagus," kata Sutarman usai menutup pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Pendidikan Reguler ke-43 dan Sumber Sarjana Tahun Anggaran 2014, Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri, Jl Bhayangkara, Sukabumi, Rabu (19/11/2014).

Sutarman tidak menyebut disparitas pendapatan antara penyidik yang diperbantukan di KPK dengan penyidik Tindak Pidana Korupsi Bareskrim. Namun, alasan itu baru sekedar informasi yang diterima pihaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kalau integritas dikaitkan dengan ekonomi (menghentikan penjelasannya), tapi itu kan pernyataan yang bersangkutan," ujar Sutarman.

Oleh sebab itu dirinya mengundang satu per satu penyidik yang mundur tersebut. "Kita sudah undang, berdiskusi dengan As SDM. Kita lihat alasannya satu per satu," ujar Sutarman.

Langkah mundur penyidik Polri yang diperbantukan di KPK adalah kesekian kalinya. 2012 lalu, langkah mundur juga dilakukan 20 penyidik Polri. Kapolri saat itu Jenderal Timur Pradopo, tidak mempermasalahkan pengunduran diri tersebut. Asalkan seluruh perwira mengikuti prosedur. Karena aturan peralihan kerja antar instansi di Polri diikat oleh berbagai aturan.

Dengan pemberhentian itu, secara otomatis kewenangan penyidikan yang melekat dicabut atau tidak memiliki kewenangan penyidikan lagi.

(ahy/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads