Ical seolah mempertontonkan kekuatannya di arena Rapimnas Golkar. Padahal Rapimnas tak diikuti oleh DPD II Golkar yang merupakan pemilik suara terbesar di Munas Golkar nanti.
Namun hal ini membuat sejumlah caketum Golkar, salah satunya MS Hidayat berpikir ulang. Hidayat menghitung ulang kekuatan dalam kontestasi pemilihan ketum di Munas. Tak mau salah langkah, Hidayat akan melakukan konsolidasi dengan para pendukungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu opsi yang kemungkinan ditempuh adalah menyatukan kekuatan para caketum yang ingin bersaing melawan Ical. Para caketum itu adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari. "Mungkin saja dirintis pembicaraan di situ, saya akan melihat dulu kondisinya," sambung dia.
Hidayat memang mengetahui mayoritas DPD I sudah mendukung Ical. Bahkan dukungan dari DPD II pun cukup besar digenggam bekas Menko Kesra tersebut. "Saya sudah bicara dengan Pak Ical, dia menunjukan dokumen 460-an suara sudah dipegang komitmennya. Karena itu saya akan melihat dalam beberapa hari ke depan, kalau itu konkret tentu saya harus berpikir kembali," sambungnya.
Hidayat berharap DPP bijak memutuskan pelaksanaan Munas sesuai hasil pleno yang menetapkan Munas pada Januari 2015. "Saya berharap membuat kepanitian netral tidak berpihak dan melaksananakan pertandingan secara adil," sambung dia.
Menurut Hidayat Ical harusnya memegang tindakan moral terkait keputusan pleno. Diubahnya jadwal Munas malah menunjukkan tidak konsistenya Ical terhadap putusan pleno yang dipimpinnya.
"Ini paling tidak bicara soal moral, keputusan ketok palu oleh Pak Ical waktu pleno," tegasnya.
(fdn/van)