Telur tersebut diteliti di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Hewan Kementerian Kesehatan. Hasilnya di dalam telur sudah banyak mengandung udara.
"Hasil penelitian dipastikan telur Kong Sinin itu adalah telur ayam. Kemudian dibandingkan dengan telur ayam yang masih fresh, dan ternyata telur Kong Sinin sudah banyak udaranya, kita prediksi umurnya 3 minggu saat diperiksa. Artinya telur itu sudah ada dua minggu sebelum dia telorkan," ujar Kepala Dinas Kesehatan saat berbincang di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jl Kesehatan, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isinya kuning, namun saat diperiksa sudah tidak segar lagi, mungkin sudah terkena panas dan lain-lain," kata Dien.
Telur yang diperiksakan oleh Dinas Kesehatan DKI itu didapat langsung dari Kakek Sinin. Telur itu menurut pengakuan Sinin ditelurkannya tanggal 7 November. Kemudian telur sempat dibawa keliling oleh pihak Dien ke beberapa laboratorium, namun tak ada yang bisa.
Akhirnya pada 14 November 2014, pihak Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Hewan milik Kementerian Pertanian, bisa melakukan penelitian. Setelah dilakukan penelitian selam hampir dua jam, dipastikan yelur Sinin adalah telur ayam.
(jor/gah)