Seminar BNN Duga Banyak Peredaran Narkoba di Lapas, Staf Ditjenpas Marah

Seminar BNN Duga Banyak Peredaran Narkoba di Lapas, Staf Ditjenpas Marah

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 16:21 WIB
Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) melakukan seminar tentang peredaran narkotika di tahun 2014. Hasil seminar menyebutkan peredaran narkotika di penjara masih tinggi bahkan hingga melibatkan petugas lapas.

Acara yang dihadiri beberapa instansi pemerintah seperti Ditjen Pas, Polri dan mahasiswa. Adapun pembicara seminar berasal dari Puslitkes UI, Prof Budi Utomo, Purwa Kurnia Sucahya, dan Agus D Setiawan,

"Peredaran narkoba di dalam tahanan lapas ada dan bukan hal yang rahasia serta tabu untuk diketahui," ujar Purwa dalam persentasinya di BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa (18/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil persentasi memaparkan kalau total angka persentase penyalahgunaan narkoba di penjara sebesar 69%. Angka itu berdasarkan perhitungan penyalahguna teratur, pecandu non-suntik, dan pecandu suntik.

"Bahkan kualitas narkoba yang beredar lebih baik dibandingkan di jalanan," imbuh Purwa.

Menurut Purwa, tingginya peredaran narkoba di dalam penjara dikarenakan mudahnya akses narkoba yang didapat. Bahkan narkoba sendiri dapat di dapat dari sesama napi, teman, bandar di luar hingga sipir.

"Nyatanya praktek suap kepada aparat penegak hukum dan pihak terkait masih terjadi merata di semua provinsi, bahkan beberapa napi masih mampu mengendalikan peredaran narkoba di luar melalui handphone," ujarnya.

Usai memaparkan hasil presentasi, moderator pun mempersilakan peserta untuk bertanya. Salah satu dari perserta yang diketahui dari Ditjen Pas justru mempertanyakan hasil persentase tersebut.

"Setelah saya mendengar dan meneliti apa yang disampaikan pembicara selama seminar ini. Ini sangat menyedihkan kenapa penjara selau diujug-ujug. Terus terang hasil ini tidak mencapai pada pointnya, yakni menilai kebijakan pemberantasan narkoba di dalam lapas itu sendiri," ujar pria yang mengenakan seragam biru dari Ditjen Pas itu dengan nada tinggi.

Ia mengatakan selama ini pihaknya telah berusaha melakukan Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Bahkan pihak Ditjen Pas telah bekerja sama dengan Polri, BNN dan Satgas Kamtib memberantas peredaran narkoba.

"Kami telah berupaya keras memerangi hal itu, bahkan ketika penggeledahan tengah malam dilakukan, pegawai kami tidak ada yang berani menyentuh atau merubah letak posisi, hingga akhirnya barang bukti diserahkan ke BNN," tuturnya.

Menurutnya, permasalahan peredaran narkoba di penjara hanyalah masalah kecil, jika saja tingkat supply dan demand narkoba di masyarakat telah hilang.

"Jangan salahkan kami, kami ini hanya bagian dari sistem peradilan. Sekarang bisa dibayangkan tidak 3000 napi hanya dijaga 20 orang? Bagaimana kami mau mengawasi? Jangankan narkoba bahkan ada juga menyusupkan senjata ke dalam lapas," tutupnya yang lantas meninggalkan ruangan di BNN itu.

(nwk/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads