Untuk memperjelas masalah tersebut Komisi XI akan memanggil menteri keuangan untuk menjelaskan masalah tersebut. "Saya bingung, mau menggunakan dana dari mana itu. Itu tidak ada dalam APBN 2015," kata Fadel kepada wartawan di sela-sela Rapimnas VII Partai Golkar di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta (18/11/2014).
Dia mengatakan kebijakan untuk memberikan 3 kartu kepada masyarakat pasca kenaikan harga BBM, patut dipertanyakan. Sebab, belum ada anggarannya. "Jika tetap dipaksakan nanti bisa menimbulkan masalah hukum," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seharusnya tahun depan yang tinggal beberapa bulan, agar persiapan cukup," katanya.
Menurut dia, DPR akan memanggil Menteri Keuangan untuk menjelaskan anggaran yang digunakan untuk membiayai kartu sakti tersebut. DPR sudah menyiapkan beberapa poin yang akan ditanyakan kepada menteri keuangan. Pemerintah harus menjelaskan agar tidak menimbulkan masalah hukum.
"Dana bantalan untuk orang miskin itu berasal dari mana. Kedua besarannya berapa, dan ketiga bagaimana mengenai transportasi umum, BBM untuk nelayan, UKM dan sebagainya," kata mantan Gubernur Gorontalo itu.
Fadel mengatakan DPR sudah memberikan surat kepada menteri keuangan. Namun belum ada respon cepat dari menteri keuangan.
Β
"Saya sudah memberi surat, dan meminta waktu. Tadi malam BBM sudah naik," katanya.
(bgs/van)