Naikkan Harga BBM Subsidi, JK: Kami Tahu Akan Dimaki

Naikkan Harga BBM Subsidi, JK: Kami Tahu Akan Dimaki

- detikNews
Selasa, 18 Nov 2014 13:39 WIB
Jakarta - Keputusan menaikkan harga BBM subsidi oleh Jokowi-JK membuat mereka tak lepas dari kritikan bahkan dicerca masyarakat. Meski begitu, keputusan tetap diambil agar defisit neraca keuangan negara tak semakin besar.

"Resiko akan kita tanggung untuk diterima. Kalau resiko dimaki-maki itu sudah kita tahu," kata JK saat menyampaikan sambutan di acara Risk and Government yang diselenggarakan OJK di Hotel Dharmawangsa, Jaksel, Selasa (18/11/2014).

Menurutnya, setiap keputusan pasti memiliki resiko tak terkecuali saat ia dan Jokowi akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi. Menurutnya pengalihan subsidi ini nanti untuk sektor produktif seperti infrastruktur dan kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai kalangan mengkritisi dan mencaci Jokowi-JK karena menaikkan BBM. Menurut sebagian kalangan, kenaikan BBM ini membuat pemerintahan saat ini tak berbeda dengan jama SBY.

Tahu akan menuai protes, Jokowi dan JK memilih menghadapi. Diceritakan JK bahwa Jokowi meminta agar pengumuman itu disampaikan mantan Gubernur DKI itu. Hal ini karena Jokowi tidak ingin bersembunyi dari kebijakan yang dibuatnya dengan mendorong menteri atau wakilnya yang mengumumkan.

Angka Rp 2000 yang diputuskan pun lebih kecil dari rencana awal Rp 3000. Hal ini dinilai cukup mengurangi defisit tapi di sisi lain masih terjangkau oleh masyarakat.

"‎Kita tahu semuanya bahwa harga minyak sudah turun beberapa angka tapi rupiahnya yang melemahnya. Jadi kita hitung Rp 2000 itu jumlah yang msih bisa dibeli oleh masyarakat‎," ucapnya.

Lebih jauh, JK mewacanakan adanya subsidi tetap untuk BBM subsidi yang rencananya akan diterapkan tahun depan. Jika langkah ini dilakukan, pemerintah hanya perlu menetapkan jumlah subsidi untuk bahan bakar dan harga bahan bakar itu akan mengikuti harga global layaknya Pertamax yang perubahan harganya sesuai harga minyak dunia.

"Kita akan usulkan itu subsidi tetap. Kita tentukan saja apakah Rp 1000 atau Rp 2000. Berapapun naik turunnya akan sperti itu. Tapi butuh persiapan dan bertemu DPR," pungkasnya.

(bil/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads