Setelah era reformasi Partai Golongan Karya selalu didera konflik internal. Ujungnya setiap kali selesai menggelar musyawarah nasional selalu saja ada kader yang keluar, atau mendirikan partai baru. Selalu muncul partai baru yang merupakan'sempalan' Golkar usai Munas digelar.
Hal itu kembali disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat menyampaikan pidato di acara rapat pimpinan nasional partai tersebut di Yogyakarta hari ini, Selasa (18/11/2014).
Dia mencontohkan Munas Golkar tahun 1998 lalu misalnya, banyak kader yang pindah dan mendirikan partai baru. Pertama bernama Partai Keadilan dan Persatuan dan kemudian berubah Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon ketua umum Golkar lainnya yakni Wiranto juga keluar dari partai beringin dan mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat.
Sejarah kembali berulang pada 2009 saat Surya Paloh gagal meraih kursi ketua umum Partai Golkar. Surya Paloh kemudian keluar dan mendirikan Partai Nasional Demokrat.
"Munas ke 9 nanti, jangan sampai muncul gerakan terbentuknya partai baru," pesan Ical.
Diakhir pidatonya dia berpesan dalam rapimnas ini harus pernyataan politik dan rekomendasi setelah rapimnas selesai.
(erd/van)